5 Cara Membantu Anak Cepat Menangkap Pelajaran di Sekolah

Cara Membantu Anak Cepat Menangkap Pelajaran di Sekolah
Cara Membantu Anak Cepat Menangkap Pelajaran

Membantu Anak Cepat Menangkap Pelajaran


Kasakti.com - Belajar adalah suatu proses yang penting dalam kehidupan anak, namun tidak jarang anak merasa bosan atau malas ketika menghadapi pelajaran.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang ingin memastikan anak mereka mendapatkan pemahaman yang baik di sekolah.

Anak-anak seringkali menolak untuk belajar, tidak karena mereka tidak ingin belajar, tetapi karena mereka merasa cara yang digunakan untuk belajar terlalu membosankan, sulit, atau tidak sesuai dengan minat mereka.

Sebagai orang tua, tentu kita ingin membantu anak untuk berkembang dengan optimal, baik dalam hal akademik maupun sosial.

Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara agar anak bisa lebih cepat menangkap pelajaran di sekolah.

Salah satu kunci penting adalah membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan menyelaraskan metode belajar dengan kebutuhan dan minat anak.

Berikut ini adalah lima cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak lebih mudah menangkap pelajaran.

1. Ajak Anak untuk Bercerita

Bercerita merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan antara ide dan emosi, baik itu antara anak dan orang lain maupun antara anak dan materi pelajaran yang sedang mereka pelajari.

Vanessa Boris, seorang psikolog, dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh harvardbusiness.org mengatakan bahwa storytelling (bercerita) adalah alat yang sangat efektif dalam menyampaikan informasi dan ide-ide yang kompleks dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Aktivitas ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak, mengasah ingatan mereka, serta membantu mereka dalam berkomunikasi secara efektif.

Mengapa bercerita sangat penting untuk anak-anak? Karena bercerita tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak.

Anak-anak yang terbiasa bercerita cenderung lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum dan lebih mudah untuk mengingat informasi yang disampaikan melalui cerita. Selain itu, bercerita juga melatih kemampuan bahasa mereka dan membangun kreativitas.

Sebagai orang tua, Anda bisa mulai melibatkan anak dalam kegiatan bercerita sejak usia dini. Anda bisa meminta mereka untuk menceritakan kembali pengalaman mereka di sekolah, taman bermain, atau rumah.

Cobalah untuk menceritakan kisah yang menyenangkan atau lucu yang mereka alami, dan biarkan mereka mengembangkan cerita mereka sendiri.

Dengan melibatkan anak dalam cerita, mereka akan merasa lebih tertarik dan lebih mudah untuk memproses informasi yang mereka pelajari.

Contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah meminta anak untuk bercerita tentang hal-hal yang mereka sukai, seperti hobi atau kegiatan favorit mereka.

Setelah itu, Anda bisa mengaitkan cerita tersebut dengan pelajaran yang sedang mereka pelajari di sekolah.

Dengan cara ini, anak akan merasa lebih terhubung dengan materi yang dipelajari dan mereka akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan.

2. Mainkan Permainan Edukatif

Anak-anak belajar dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Seringkali, mereka lebih tertarik dan mudah memahami konsep ketika mereka diajak untuk bermain.

Bermain adalah salah satu metode pembelajaran yang paling efektif, dan hal ini telah banyak dibuktikan melalui berbagai penelitian.

Bermain sambil belajar membuat anak merasa lebih senang, karena mereka merasa sedang bersenang-senang, bukan sekadar melakukan tugas yang membosankan.

Konsep ini dikenal dengan nama experiential learning, yaitu metode pembelajaran di mana anak belajar melalui pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan dan memecahkan masalah yang ada.

Dengan bermain, anak dapat mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam situasi yang nyata dan langsung. Selain itu, mereka juga mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan kognitif yang sangat penting untuk perkembangan mereka.

Namun, penting untuk memilih permainan yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Misalnya, untuk anak usia di bawah satu tahun, Anda bisa memberikan permainan yang melibatkan balok-balok kecil untuk mengembangkan keterampilan motorik halus.

Anak-anak yang lebih besar, misalnya di usia 3-5 tahun, bisa diajak bermain permainan yang melibatkan kreativitas, seperti menggambar dan mewarnai.

Permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat mengasah kemampuan anak dalam hal motorik halus dan perkembangan visual mereka.

Bagi anak usia 6 tahun ke atas, Anda bisa mengajak mereka untuk mencoba eksperimen sederhana di dapur atau bermain permainan yang melibatkan strategi, seperti permainan papan.

Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, serta belajar bekerja sama dengan teman atau anggota keluarga lainnya.

Dengan permainan seperti ini, anak-anak belajar sambil bermain, dan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang berbagai konsep yang diajarkan di sekolah.

3. Belajar Lewat Field Trip

Field trip atau karyawisata adalah salah satu cara belajar yang paling menyenangkan dan paling efektif bagi anak-anak.

Menurut teachthought.com, field trip memberikan banyak manfaat dalam proses pembelajaran anak, di antaranya memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata dan menyenangkan.

Ketika anak belajar di luar ruang kelas, mereka merasa lebih bahagia dan lebih terlibat dalam kegiatan tersebut.

Mereka dapat melihat langsung apa yang mereka pelajari, dan hal ini akan memperkuat pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan.

Selain itu, field trip juga memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

Selama field trip, anak-anak belajar bekerja sama dengan teman-teman mereka, saling berbagi informasi, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. Ini adalah pengalaman yang tidak dapat mereka dapatkan hanya dengan duduk di kelas.

Field trip dapat dilakukan ke berbagai tempat yang relevan dengan topik pelajaran yang sedang dipelajari.

Misalnya, jika anak sedang belajar tentang sejarah, Anda bisa mengajak mereka mengunjungi museum atau situs bersejarah.

Jika mereka belajar tentang alam, Anda bisa membawa mereka ke kebun binatang, taman nasional, atau kebun raya.

Field trip juga dapat dilakukan ke tempat-tempat yang memiliki nilai pendidikan lainnya, seperti pabrik, pusat sains, atau pusat kesenian.

Selama field trip, ajak anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Biarkan mereka bertanya, mengeksplorasi, dan belajar dari pengalaman langsung.

Hal ini akan membuat mereka lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi pelajaran. Field trip memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik, di mana anak tidak hanya belajar melalui teori, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan lingkungan sekitar mereka.

4. Dampingi Anak Selama Belajar

Belajar adalah proses yang memerlukan bimbingan dan dukungan, terutama bagi anak-anak. Selama proses belajar, anak akan menghadapi berbagai tantangan yang perlu mereka atasi.

Tantangan ini bisa berupa soal yang terlalu mudah, terlalu sulit, atau mungkin soal yang membingungkan.

Tantangan yang terlalu mudah dapat membuat anak merasa bosan, sementara tantangan yang terlalu sulit dapat membuat mereka merasa frustasi dan tidak percaya diri.

Sebagai orang tua, tugas Anda adalah untuk mendampingi anak selama proses belajar. Jika anak menghadapi soal yang terlalu mudah, Anda bisa memberikan tantangan yang lebih sulit untuk membantu mereka tetap tertarik dan terlibat dalam pembelajaran.

Jika anak kesulitan, Anda bisa memberikan bimbingan yang sesuai tanpa memberikan jawaban secara langsung. Bimbing anak untuk berpikir kritis dan menemukan solusi sendiri.

Dengan cara ini, anak akan belajar untuk lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi tantangan belajar.

Namun, penting untuk tidak terlalu mendominasi proses belajar anak. Biarkan mereka berusaha terlebih dahulu untuk menyelesaikan tugas atau soal yang diberikan.

Jika mereka merasa kesulitan, baru berikan bantuan dengan cara yang lembut dan mendukung. Hal ini akan mengajarkan anak untuk lebih percaya diri dalam kemampuan mereka dan merasa lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri.

5. Bimbing Anak untuk Menemukan Kebahagiaan dalam Belajar

Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Jika materi yang diajarkan di sekolah tidak sesuai dengan minat mereka, anak-anak cenderung merasa cepat bosan dan kehilangan motivasi untuk belajar.

Oleh karena itu, orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk membantu anak menemukan kebahagiaan dalam belajar.

Orang tua dapat membantu anak menemukan minat mereka dengan cara mengaitkan pelajaran dengan hal-hal yang mereka sukai atau sudah mereka kenal.

Sebagai contoh, jika anak tertarik dengan hewan, Anda bisa mengaitkan pelajaran biologi dengan topik tentang hewan.

Jika anak suka bermain musik, Anda bisa mengaitkan pelajaran matematika dengan irama dan pola yang ada dalam musik. Dengan cara ini, anak akan merasa lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi pelajaran.

Selain itu, penting juga untuk memberikan pujian dan penghargaan kepada anak atas usaha dan prestasi yang mereka capai dalam belajar.

Pujian yang positif akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan memotivasi mereka untuk terus belajar dengan semangat.

Kesimpulan

Membantu anak cepat menangkap pelajaran bukan hanya tentang memberikan metode belajar yang tepat, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan minat mereka.

Dengan mengikuti lima cara di atas, Anda dapat membantu anak untuk lebih cepat memahami pelajaran di sekolah dan merangsang minat mereka dalam belajar.

Yang terpenting, buatlah proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh dengan rasa ingin tahu. Selamat mencoba!
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url